Perangkat seperti lampu, sakelar, batreai dan transistor disebut juga dengan komponen. Komponen ini adalah bagian individual yang terhubung untuk membentuk sebuah rangakaian yang berguana . seperti gambar yang saya contohkan diatas menunjukan sebuah rangakain sederhana dimana sebuah batrai B1 yang memiliki tegangan 6 V mengalirkan arus I melalui lampu L1 dan L2.
Sakelar SW 1 memiliki dua posisi yaitu terbuka dan tertutu, ketika ditutup saklar memberikan jalur hambatan rendah dan membaut arus mengalir di dalam rangakain tersebut. Jika SW dibuka saklear memberi jalur hamabatan tinggi.
Hambatan udara anara kontak-kontak sakelar, dan mengentikan aliran arus dalam rangkaian arus ini memiliki elektron yang bergerak dari terminal negatif ke terminal posotif pada batrei.
Sebelum elektron ditemukan, orang mengira bahwa arus listrik mengalir dari terminal positif kenegatif pada batrai. Arah ini disebut dengan arus konvensional dan saya tandai dalam gambar dengan anak panh berwarna hitam.
Rangkaian dalam gambar merupakan rangkaian seri karena dua buah lampu, batreai dan sakelar terhubung secara berurutan dalam satu baris. Pada rangakain seri , arus yang mengalir pada setiap titik sama besarnya didalam rangakain, sehingga setiap lampu memiliki arus yangs ama besarnya.
Satu lagi pengaturan komponen yang lazim dilakukan dalam rangkaian yang harus kamu tahu sekema kamu bisa lihat dalam gambar diatas dalam rangkaian diatas ada dua buah lampu L1 dan L2 terhubung bersebelahan dengan batrai B1 dengan e.m.f enam Volt setiap lampu memiliki beda pitensial yang sama, yaitu 6 V, karena masing - masing dihubungkan dihadapkan dengan batrai Ketika kedua saklar ditutup besarnya aliran arus listrik yang mengalir pada rangkaian ialah 0,06 A.
Jadi jumlah arus listrik yang diberikan oleh batrei ialah 0,12 A hasil ini merupakan hasil penjumlahan dari arus yang mengalir ke setiap lampu rangakain diatas juga di sebut dengan rangakain paralel.
Pada rangakaian ini saklar SW1 secara independen mengendalikan lampu L1 dan SW2 secara independen mengendalikan lampu L2 hal ini sama speerti penerapan dalam rumah kamu beberapa perlengkapan yang berbeda terhubung secara paralel dengan gardu induk, sehingga setiap alat dapat dikendalikan dengan saklar untuk mematikan dan menyalakannya.
Kaca memiliki hambatan yang tinggi karena merupakan jenis penghantar listrik yang buruk sebagai penyekat atau sering di sebut dengan ( Isolator ) dengan kata lain silikon jenis p dan jenis n memiliki hambatan yang terletak di antara penghantar dan penyekat, dan hal ini disebut dengan semipenghantar.
Hambatan Listrik dalam suatu materi diukur dengan satuan Ohm dan dapat kita depinisikan dengan persamaan berikut ini :
P.d yang melewati bahan
Hambatan = _____________________
Arus yang melewati bahan
V
Atau R = ___
I
Persamaan ini dapat kita gunakan untuk mengetahui besarnya hambatan dari sebuah lampu filamen seperti gambar diatas Besarnya p.d yang melewati setiap lampu adalah 6 V dan sama dengan e.m.f baterai. arus listrik yang mengalir melalui lampu adalah 0,06A jadi, hambatan , R, untuk setiap lampu dapat kita rumuskan menjadi.
6V
R = ___ = 100 Ohm
0,06 A
Satuan hambatan listrik adalah Ohm, lambangnya berasal dari huruf yunani yaitu Omega jadi lampu tersebut memiliki hambatan 100 Ohm . Tentu saja rumus diatas juga bisa kita gunakan untuk mencari tahu besarnya arus litrik yang melalui komponen, atau besarnya p.d yang melalui komponen.
Kita juga dapat menggunakan rumus diatas dalam bentuk lain seperti :
Sakelar SW 1 memiliki dua posisi yaitu terbuka dan tertutu, ketika ditutup saklar memberikan jalur hambatan rendah dan membaut arus mengalir di dalam rangakain tersebut. Jika SW dibuka saklear memberi jalur hamabatan tinggi.
Hambatan udara anara kontak-kontak sakelar, dan mengentikan aliran arus dalam rangkaian arus ini memiliki elektron yang bergerak dari terminal negatif ke terminal posotif pada batrei.
Sebelum elektron ditemukan, orang mengira bahwa arus listrik mengalir dari terminal positif kenegatif pada batrai. Arah ini disebut dengan arus konvensional dan saya tandai dalam gambar dengan anak panh berwarna hitam.
Rangkaian dalam gambar merupakan rangkaian seri karena dua buah lampu, batreai dan sakelar terhubung secara berurutan dalam satu baris. Pada rangakain seri , arus yang mengalir pada setiap titik sama besarnya didalam rangakain, sehingga setiap lampu memiliki arus yangs ama besarnya.
Rangkaian Pararel |
Jadi jumlah arus listrik yang diberikan oleh batrei ialah 0,12 A hasil ini merupakan hasil penjumlahan dari arus yang mengalir ke setiap lampu rangakain diatas juga di sebut dengan rangakain paralel.
Pada rangakaian ini saklar SW1 secara independen mengendalikan lampu L1 dan SW2 secara independen mengendalikan lampu L2 hal ini sama speerti penerapan dalam rumah kamu beberapa perlengkapan yang berbeda terhubung secara paralel dengan gardu induk, sehingga setiap alat dapat dikendalikan dengan saklar untuk mematikan dan menyalakannya.
Hambatan dan hukum OhmHambatan listirk biasanya di beri lambang dengan huruf "R" adalah ukuran terhadap kemudahan atau kesulitan arus listrik yang dapat mengalir dalam suatu materi untuk menentukan penghantar yang baik dan buruk sepeti tembaga memiliki hambatan yang rendah karena merupakan penghantar listrik yang baik ( Induktor ).
Kaca memiliki hambatan yang tinggi karena merupakan jenis penghantar listrik yang buruk sebagai penyekat atau sering di sebut dengan ( Isolator ) dengan kata lain silikon jenis p dan jenis n memiliki hambatan yang terletak di antara penghantar dan penyekat, dan hal ini disebut dengan semipenghantar.
Hambatan Listrik dalam suatu materi diukur dengan satuan Ohm dan dapat kita depinisikan dengan persamaan berikut ini :
P.d yang melewati bahan
Hambatan = _____________________
Arus yang melewati bahan
V
Atau R = ___
I
Persamaan ini dapat kita gunakan untuk mengetahui besarnya hambatan dari sebuah lampu filamen seperti gambar diatas Besarnya p.d yang melewati setiap lampu adalah 6 V dan sama dengan e.m.f baterai. arus listrik yang mengalir melalui lampu adalah 0,06A jadi, hambatan , R, untuk setiap lampu dapat kita rumuskan menjadi.
6V
R = ___ = 100 Ohm
0,06 A
Satuan hambatan listrik adalah Ohm, lambangnya berasal dari huruf yunani yaitu Omega jadi lampu tersebut memiliki hambatan 100 Ohm . Tentu saja rumus diatas juga bisa kita gunakan untuk mencari tahu besarnya arus litrik yang melalui komponen, atau besarnya p.d yang melalui komponen.
Kita juga dapat menggunakan rumus diatas dalam bentuk lain seperti :
- Untuk mencari R : tutup R dan R = V/I
- Untuk mencari V : tutup V dan V = IxR
- Untuk mencari I : Tutup I dan I - V/R
Sebagai contoh, katakanlah kamu ingin mencari besarnya arus listrik yang mengalir pada bola lampi berukuran 12 V yang meiliki hambatan sebesar 3Ohm dengan menggunakan rumus I = V/R kamu akans angat mudah mengetahuinya.
12V
I = ____ = 4A
3
Catatan : Lambang Omega akan dihilangkan dari nilai-nilai resistor di dalam setiap rangkaian sebagai gantinya nilai resistor akan ditandai dengan pengganda R untuk resistor yang besaranya kurang dari 999 Ohm diganti dengan " K" untuk resistor yang besaranya 1000 Ohm dan 99.999 Ohm di ganti dengan lambang M . Untuk resistor listrik yang besaranya sama dengan atau diatas satu juta Ohm . Meskipun demikian didalam teks agar lebih jelas lambang Ohm akan digunakan.
Jika hambatan sebuah komponen konstan pada beda potensial dan arus listrik yang berbeda, komponen itu dikatakan linier, atau Ohmic dan sesuai dengan hukum Ohm " Jika suhu dan kondisi fisik sebuah penghantar listrik tetap tidak berubah, beda potensial yang melaluinya, sebanding dengan arus yang mengalirinya"
Hukum Ohm yang sangat populer ini dan satuan hambatan listrikdiberikan untuk menghormati fisikiawan jerman George Simon Ohm atas satu satunya sumbangan besar pada bidang kelistrikan pada tahun 1827. Dalam ilmu elektronika komponen yang disebut dengan resistor hukumnya hampir tepat dengan hukum Ohm
Post A Comment:
0 comments: